Moka-PLUT Sulsel Fasilitasi UMKM Digital Marketing
March, 25 2021 3:03 AM, posted by
Moka, startup kasir digital di Indonesia bersama UPT Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) Sulsel berbagi strategi kepada UMKM untuk melek literasi digital guna bangkit dari pandemi. Kegiatan dikemas dalam diskusi interaktif A Cup of Moka (ACOM) dengan tema: “Bisnis Dikala Pandemi, Kiat Khusus Jangkau Pelanggan Sampai Rumah”, Kamis, 8 Oktober 2020.
Kegiatan ini dibuka Kepala UPT PLUT Sulawesi Selatan, Dra, Hj. Andi Diah, MM dengan menghadirkan narasumber Sarah Sumadilaga selaku Product Marketing Manager Moka, Angga Arief selaku Creative Planner Hipwee serta Muhammad Noer Ashari, Founder Warunk Bakso Mas Cingkrank.
Dalam webinar ini dibahas perubahan perilaku konsumen, bagaimana menciptakan konten kreatif di social media,memaksimalkan trend untuk menyasar generasi milenial serta model investasi syirkah dalam bisnis
Dalam sambutannya, Andi Diah mengatakan, pandemi covid-19 berdampak sangat besar pada ekonomi Sulawesi Selatan yang mengalami kontraksi hingga minus 3,87 persen.
Untuk sektor UMKM, lebih dari 1 juta UMKM kita merasakan dampak pandemi, hanya saja kriteria dampaknya bervariasi setiap daerah karena karakteristiknya berbeda-beda.
“Yang paling banyak terdampak sektor mikro yang mencapai 900 ribu UMKM, karena mereka tidak memiliki saving karena modal yang dimanfaatkan untuk tetap eksis,” katanya.
Muh. Angga selaku Community Activation Lead Moka mengatakan, ACOM Webinar Sulsel Vol.1 mengangkat topik tentang bagaimana marketing dan ekosistem digital dapat meningkatkan penjualan selama transisi pandemi.
“Salah satu kendala yang menjadi hambatan utama dari para pelaku UKM adalah rendahnya kemampuan dalam merancang strategi marketing yang efektif. Di masa pandemi saat ini, setiap konversi penjualan menjadi sangat penting mengingat bisnis juga harus terus bertahan,“ urainya.
Koordinator Konsultan PLUT Sulsel, Bahrul ulum menyambut baik apa yang telah dilakukan Moka Indonesia yang menggandeng PLUT Sulsel dan asosiasi menggelar webinar.
“Kita sadar UMKM tidak bisa bekerja sendirian demi mewujudkan digitalisasi. Perlu kolaborasi antara pihak, termasuk pemerintah dan penyedia layanan teknologi,” tandasnya.