Pelaku UMKM Harus Beradaptasi dengan Covid-19
March, 25 2021 3:03 AM, posted by
MAKASSAR-- Pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) didorong agar mampu beradaptasi di tengah pandemi Covid-19. Adaptasi dibutuhkan sehingga UMKM tetap eksis.
Hal ini diungkapkan Konsultan Bidang Kerja Sama dan Kemitraan Pusat Layanan Usaha Terpadu Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (PLUT KUMKM) Sulsel, Muhammad Saleh dalam Forum Grup Diskusi (FGD) yang diinisiasi Harian Ujungpandang Ekspres (Upeks) di Grahapena, Kamis (10/12/20).
Dalam FGD tersebut, Saleh memaparkan kondisi UMKM di Sulsel. Ada sekitar satu juta UMKM di Sulsel sesuai data PLUT KUMKM Sulsel. Sebanyak 40-45 persen UMKM terpaksa tutup gegara Covid 19.
"UMKM di masa pandemi yang bisa bertahan 55 persen. Mereka bertahan karena mampu beradaptasi," kata Saleh.
UMKM yang tak mampu bertahan, lanjut dia, karena banyaknya mitra kerja yang juga tutup karena imbas Covid-19. Misalkan, UMKM yang tidak bertahan karena banyaknya sekolah dan kampus tutup.
Karena itu, PLUT KUMKM berupaya membantu pemerintah dengan memberikan pendampingan kepada pelaku UMKM agar bisa mandiri, tangguh dan kompetitif.
Pada 2020, PLUT KUMKM mendorong penguatan terhadap pelaku UMKM. Penguatan dilakukan dengan memberikan pendampingan.
Pendampingan tersebut meliputi pelatihan-pelatihan, manajemen usaha, vokasi wirausah, hingga konten promosi. Konten promosi seperti membuat kemasan yang menarik. "Konten promosi sangat penting untuk menarik perhatian pasar," katanya.
Lalu, pelaku UMKM akan didorong untuk beradaptasi dengan kondisi pasar baru pada 2021 nanti. Pasalnya, ada beberapa sektor usaha yang diprediksi tutup pada tahun depan.
Apalagi, konsumen mulai menyasar produk-produk yang disajikan secara online. Olehnya, pelaku UMKM harus mampu memanfaatkan teknologi untuk memperluas pasar produknya.
"UMKM diminta naik kelas sehingga sekarang banyak muncul go global, go digitalisasi. Jadi, jangan alergi dengan digitalisasi dan globalisasi," tandas Saleh.
Kendati demikian, Saleh berharap pemerintah memberikan kemudahan akses perbankan kepada pelaku UMKM. Alasannya, sulitnya akses kredit selalu menjadi kendala selama ini.